Jumat, Mei 30, 2008

tantangan profesi keperawatan

TANTANGAN PROFESI KEPERAWATAN DI WILAYAH REGIONAL RIAU DAN KEPULAUAN

Ditulis oleh: Agus Pradjawanto ( Mahasiswa S1 Keperawatan STIKES HANGTUAH PEKANBARU)

Keperawatan adalah profesi yang mulia jika dilakukan dengan penuh keikhlasan, namun dalam menjalani profesi keperawatan tidak cukup hanya mengandalkan sikap ikhlas saja, akan tetapi diperlukan pengetahuan ,wawasan,serta sikap yang professional sebagai seorang perawat.hal itu sangat penting karena dalam menjalankan profesi keperawatan banyak tantangan-tantangan yang harus di hadapi oleh perawat sesuai dengan perannya.

Pada dasarnya tantangan-tantangan yang harus dihadapi oleh seorang perawat profesional di setiap wilayah adalah sama,akan tetapi tidak tertuitup kemungkinan akan ada perbedaan.Wilayah Riau dan kepulauan adalah wilayah yang sedang tumbuh dan berkembang,memiliki potensi sumber daya manusia dan kaya akan hasil alam dengan beragam suku dan budaya.

Namun begitu profesi keperawatan belum mendapat tempat yang positif di masyarakat, Riau dan kepulauan khususnya.hal itu merupakan suatu tantangan-tantangan yang harus dihadapi untuk mendapat tempat di hati masyarakat.ada beberapa tantangan profesi keperawatan di Riau khususnya,diantaranya:

Penilaian atau persepsi serta pandangan masyarakat terhadap profesi keperawatan kurang baik karena masyarakat masih menganggap bahwa perawat pada umumnya tidak ramah,kasar,jutek,judes,pemarah dan tidak bersahabat.persepsi seperti ini terbangun karena masyarakat sendiri yang mengalami dan merasakan pengalaman memperoleh pelayanan keperawatan oleh sejumlah oknum perawat.selain itu masyarakat masih berpandangan bahwa kedudukan perawat hanya sebatas sebagai pesuruh atau pembantu dokter,padahal seharusnya perawat adalah suatu profesi yang mendapat tempat dihati masyarakat sebagai profesi yang mulia dan merupakan mitra bagi para dokter.hal ini mungkin karena kurangnya pengetahuan dan wawasan masyarakat tentang perkembangan ilmu dan profesi keperawatan akibat dari kurangnya perhatian dan dukungan dari pemerintah pusat,provinsi dan kabupaten.sebagai contoh kurangnya perhatian dari pemerintah akan kesejahteraan perawat,baik itu dari segi gaji,kesehatan,jam kerja dan motivasi serta reward (penghargaan).

jelas saja kalau perawat pasang muka masam atau cemberut dengan hati dongkol sewaktu menghadapi pasien kalau gajinya di bawah standar atau tidak dibayar sama sekali,belum lagi kondisi fisik yang terus dipaksakan untuk terus melaksanakan pelayanan melebihi kapasitas dan tidak memiliki motivasi yang kuat.semua itu sudah jadi rahasia umum.lalu siapakah yang mesti disalahkan? disisi lain kita tidak dapat pula sepenuhnya menyalahkan pemerintah dalam masalah ini,karena masalah timbul terkadang justru dari individu perawat itu sendiri yang tidak berkompeten dan tidak memiliki komitmen.

sebenarnya perawat bukanlah suatu sosok yang harus dibenci dan ditakuti oleh masyarakat,pasien khususnya.akan tetapi sebaliknya yaitu memberikan asuhan keperawatan secara professional dan bermutu sesuai perannya.

Rendahnya tingkat dan mutu kompetensi profesi keperawatan sehingga asuhan keperawatan yang bermutu tidak tercapai secara maksimal.selain itu daya saing dari perawat-perawat lain dari luar Riau dan kepulauan sangat tinggi sehingga kita sebagai tuan rumah jadi penonton di tanah tumpah darah kita sendiri.peran perawat sebagai perawat pendidik (educator) di wilayah Riau dan kepulauan memiliki prospek yang cukup menjanjikan,namun kendati demikian tetap saja ada tantangan-tantangan yang harus dihadapi yaitu mencetak perawat yang professional dan berkompeten.perawat pendidik ini adalah bukti bahwa perawat profesional tidak hanya memiliki ruang lingkup dari rumah sakit ke rumah sakit ataupun dari klinik ke klinik maupun puskesmas saja akan tetapi dunia keperawatan telah semakin berkembang dengan memiliki banyak peran,sebagai educator salah satunya.lalu bagaimanakah dengan anda??

Tidak ada komentar: